Selasa, 23 Desember 2014

Sendawa




Nama          :    Septi Wahyuningsih
NIM           :    G1D014074
Kelompok  :    3

Terjadinya sendawa
Dalam dunia medis, bersendawa dikenal dengan istilah aerophagia. Proses sendawa terjadi saat udara atau gas yang masuk ke tubuh dipaksa keluar dari perut lalu naik ke kerongkongan agar bisa dikeluarkan melalui mulut. Perut kembung adalah salah satu kondisi yang bisa memicu terjadinya sendawa. Penyebab dari perut kembung juga bisa bermacam-macam, seperti adanya reaksi kimia dari makanan tertentu yang dikonsumsi sehingga merangsang produksi gas berlebih di dalam usus, atau akibat gangguan pencernaan lain misalnya sindrom iritasi usus dan sembelit. Rata-rata orang akan melepaskan gas melalui sendawa atau buang angin sebanyak 14 kali dalam sehari, baik secara sadar maupun tidak sadar. Namun jika sendawa yang terjadi berkali-kali atau diikuti dengan gejala lainnya, maka bisa jadi ada gangguan kesehatan yang mendasari kondisi tersebut seperti dispesia yaitu gejala yang berkaitan dengan fungsi pencernaan, gangguan pada esofagus yang biasanya diikuti dengan aliran asam lambung atau makanan yang berbalik dari isi perut ke kerongkongan sehingga menimbulkan rasa tidak nyaman, dan maag yang disebabkan oleh meningkatnya jumlah asam lambung di dalam perut sehingga menimbulkan rasa tidak nyaman. Hal ini bisa membuat sesorang lebih sering bersendawa yang kadang diikuti dengan rasa mual dan muntah.
Sendawa dapat terjadi karena adanya pelepasan gas-gas yang berasal dari saluran pencernaan, terutama kerongkongan dan perut, melalui mulut. Sendawa disebabkan karena adanya luapan lembab dari lambung karena lambung tidak dapat mencerna makanan yang masuk. Penyebabnya adalah jenis makanan yang berlemak dan pedas dan susah untuk dicerna. Sendawa menunjukkan gas perut terdorong ke mulut.   Gas-gas dalam saluran pencernaan ini paling sering disebabkan karena kita turut menelan udara (aerophagia) ketika sedang makan atau minum, terutama ketika menelan makanan atau minuman dengan terlalu cepat. Sendawa akan lebih parah ketika kita membiarkan mulut terbuka lebar untuk bersendawa, karena akan ada lebih banyak udara yang tertelan, sehingga dapat menyebabkan sendawa yang berulang. Suara sendawa yang khas dikarenakan getaran dari katup esofagus bagian atas ketika gas-gas yang dikeluarkan melewati katup tersebut. Timbulnya suara ketika bersendawa tersebut disebabkan oleh getaran udara atau gas pada katub kerongkongan saat keluarnya gas. Hal ini merupakan hal yang sangat umum bisa terjadi pada siapa saja, dan merupakan usaha untuk melepaskan udara yang terperangkap di lambung yang biasanya menimbulkan ketidaknyamanan di saluran cerna.

Gb 1.1 Proses Sendawa

 
Pada saat bersendawa, pangkal tenggorokan, esophageal sphincter atas, esophageal sphincter bawah dan diafragma semuanya bekerja sesuai dengan porsinya untuk mengatur naik dan turunnya aliran udara dari perut ke kerongkongan di dada. Pada saat bersendawa dibutuhkan koordinasi yang tepat pada beberapa aktivitas tubuh untuk mengeluarkannya. Sendawa membutuhkan koordinasi dari beberapa aktifitas berikut ini turunnya otot diafragma, sehingga meningkatkan tekanan abdominal dan menurunkan tekanan di dada. Perubahan tekanan ini membuat udara mengalir dari abdomen di perut ke kerongkongan di dada.Terbukanya katup esofagus bagian bawah, sehingga udara dapat lewat dari perut menuju ke kerongkongan. Menutupnya laring, sehingga cairan atau makanan yang mungkin kembali bersama dengan udara dari perut tidak akan masuk ke paru-paru. Menutupnya laring juga akan melemaskan katup esofagus bagian atas sehingga udara bisa lewat lebih mudah dari kerongkongan ke dalam tenggorokan.Sendawa dapat disebabkan karena beberapa faktor antara lain makanan dan minuman, sendawa dapat terjadi karena kita turut menelan udara ketika sedang makanan atau minum, terutama ketika menelan makanan atau minuman dengan terlalu cepat karena semakin cepat seseorang makan atau minum maka semakin banyak udara yang ditelannya. Kegelisahan juga bisa menjadi salah satu faktor mengapa seseorang sering bersendawa karena tubuh bereaksi terhadap keadaan stres dengan mencerna makanan dengan lebih lambat, hal ini dapat meningkatkan gas dalam saluran cerna dan menyebabkan sendawa. Terlepas dari kedua faktor tersebut bagi sebagian orang bersendawa menjadi sebuah kebiasaan dan tidak selalu merefleksikan jumlah udara yang berada dalam perut mereka. Selain itu, obat-obatan dan penyakit juga menjadi salah satu penyebab sendawa yang berlebihan dan sering berlangsung dalam beberapa minggu.



Daftar pustaka :
Schwartz, Seymour I. 2007. Intisari Prinsip-Prinsip Ilmu Bedah. Ed.6. Jakarta: EGC. 
Sukanta, P.O. 2009. Akupesur dan Minuman untuk Mengatasi Gangguan Pencernaan. Jakarta: Gramedia.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar